Terlalu lama aku berpura
Mati tak berlagu
Menahan amarah
Menahan cemburu
Menahan rindu
Sepertinya oleng menggerutu
Kini aku bagai belajar bisu
Merindu rasa setelah berteka-teki dalam mauku
Sekujur malam aku hanya mampu membilang
Tanggal dimana kau akan hilang
Tinggalkan aku dengan pesan hatimu
Aku sadar...
Meski sayang tak dapat ku layang
Meski sayang tak sanggup ku bayang
Tapi kau adalah terbaik di perantauanku
Betapa dalam aku terlempar
Terkubur jauh siksa pesan hati
Selalu bertemankan azab yang menderaku
Aku tak mampu jadi biasa
Karena kau selalu hadir dalam ingatanku
Kau yang menghitung waktuku
Kau yang mendikte langkahku
Kau juga yang bangun dan tidurkan aku
Lantas, bagaimana bisa aku tanpamu !
Aku masih butuh hadirmu, untuk melengkapi rasaku
Menyempurnakan pesan hatiku
Menjaga pesan hatimu
Sampai aku dan kau memang benar-benar tak bisa bersama
Konon hidup kita tak mungkin berpadu
Kau tetap bukan sekedar titian
Sedapat mungkin kaulah kini asaku
Walaupun aku tahu sakitnya tak kan pernah berlalu
Engkaulah masa-masa yang ku rindu
Engkaulah hati perantauanku
Minggu, 31 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar