Minggu, 31 Mei 2015

HATI PERANTAUANKU

Terlalu lama aku berpura
Mati tak berlagu
Menahan amarah
Menahan cemburu
Menahan rindu
Sepertinya oleng menggerutu

Kini aku bagai belajar bisu
Merindu rasa setelah berteka-teki dalam mauku

Sekujur malam aku hanya mampu membilang
Tanggal dimana kau akan hilang
Tinggalkan aku dengan pesan hatimu
Aku sadar...
Meski sayang tak dapat ku layang
Meski sayang tak sanggup ku bayang
Tapi kau adalah terbaik di perantauanku

Betapa dalam aku terlempar
Terkubur jauh siksa pesan hati
Selalu bertemankan azab yang menderaku

Aku tak mampu jadi biasa
Karena kau selalu hadir dalam ingatanku
Kau yang menghitung waktuku
Kau yang mendikte langkahku
Kau juga yang bangun dan tidurkan aku
Lantas, bagaimana bisa aku tanpamu !

Aku masih butuh hadirmu, untuk melengkapi rasaku
Menyempurnakan pesan hatiku
Menjaga pesan hatimu
Sampai aku dan kau memang benar-benar tak bisa bersama

Konon hidup kita tak mungkin berpadu
Kau tetap bukan sekedar titian
Sedapat mungkin kaulah kini asaku
Walaupun aku tahu sakitnya tak kan pernah berlalu
Engkaulah masa-masa yang ku rindu
Engkaulah hati perantauanku

Kamis, 11 Agustus 2011

RINDU (Part II)

Ku mampu hapuskan siang
Ku mampu tutupi malam
Aku sanggup lunturkan terang
Aku juga sanggup baurkan kelam.

Semuanya mampu ku taklukkan......

Itu mudah bagiku
Meski pilu lagukan syahdu
Tapi sempurnanya aku hanya denganmu
Tak seperti ini......, aku harus menahan rindu !!!

Melalui bait ini
Aku lemah tak berarti
Ingat akan yang tersimpan
Ingat akan semua kenangan

Beginilah aku......
Seonggok dengan kelemahan yang tak dapat dipadam
Seperti melewati hidup tanpa titian
Kosong diruang kehidupan

Beginilah aku dengan rindu membilah kaku

AKU MANUSIA BIASA

Hingar bingar hati
Lunglai tak tembuskan hari
Lemah tak berseri.

Lihat aku & cinta yang tak mampu ku jalani,
Tak mampu kutuliskan di batang hari,
Ini karena rasa yang luar biasa,
Tak sanggup ku paparkan dalam cinta.

Telah ku coba tetap tak bisa
Semua hanya ada dalam paruhan jiwa
Yang gugup bergeming hantukan rasa
Membunuh nada hentakkan raga
Mencuri alun hentikan irama tuk berdua

Walau demikian
Kau telah mampu menulis kesan dalam pertemuan

Memang ini biasa
Tapi ini berdosa
Berdosa pada mereka berdua
Berdosa karena mengkhianitinya

Semua sungguh singkat dan cepat
Dan bahkan seperti kilat yang tak berbilang empat (7-9)

Maafkan aku karena aku manusia biasa

Minggu, 30 Januari 2011

KABARI AKU

Kabari aku bila kau sakit
Kabari aku bila kau luka
Dan....
Kabari aku juga bila kau dapat bahagia.

Kali ini,
Kau tiba-tiba melupakanku
untuk masamu yang tak pernah ku tahu, tapi untuk apa ?
Memberi ku sebab kau juga tidak !

Kau tahu diriku
Insan yang slalu berteman dengan mengapa,
Namun kau tetap slalu tak menjagaku.
Kau boleh tanpaku, setidaknya aku tahu.
Jangan pernah kau hadir disela sibukku bila masamu surut, karena itu membuatku "tak seperti aku".

Aku juga tak menghukumimu
Apalagi menghakimi
Karena aku bukan hakim atasmu
Aku hanya ingin kau kabariku selalu tentang dan cerita-ceritamu.

Rabu, 18 Agustus 2010

Semua Untuk "I Love U"

Kemaren...
Baru saja aku berbisik kepadamu
Menulis kata i love u
Pada hatimu yang belum mejadi salju
Pada diri yang belum baiduri
Waktu itu kau begitu mengusik
Sepeti kau raja di hatiku
Dan aku....hanya jelata
yang terus kau paksa melata di jeruji cintamu
Walau begtiu...
Tak pernah bagiku untuk pergi
Memberi jarak di hati
Menembus beningnya asa
ungkapan i love u
dalam rongga dan mhkota.

Karena dirimu, aku penuh arti
Karena sifatmu, aku penuh benci
Karena kau dan aku, tak pernah mengerti
Semua untuk i love u.....

Selasa, 09 Maret 2010

Kado Ultah-Q (23)

Sebelum senja pergi
Tiba-tiba “awan hitam” mengepul seperti gumpalan asap
Membaluti jejak akhir hari yang terlewati
Menepi menyudutkanku
Mengantarkan aku memasuki malam
Tapi...
Aku hanya pasrah.
Melewatinya.........membuat aku menikmati sakit,
sembari menangisi hariku
Pedih rasanya aku untuk menyibak membuat itu pergi
Karena itu adalah hari ulang tahunku.
Tiada “buah” untukku
Selain dering yang menertawakan
Selain ucapan selamat yang tak perlu di dengarkan
Aku semakin tak mengerti
Tuhan seperti menghukumiku
Menyuruh tangis membaluti
Sedih dan kecewa hanya yang menemani
Tapi itulah kado ulang tahunku

Sabtu, 19 Desember 2009

RINDU

Saat senja tinggalkan ku
Aku mulai resah mencari celah
Menempatkan pilu, menepikan rindu
Menyisih asa ku'kan yakin selalu
bhwa
Mampuku membangun impi.
Tapi...
Aku malah terjebak
dalam rasa yang kadang menyiksa mimpi
Membunuh hariku
Mengalahkan waktuku
"sapa rinduku"

Bila malam menjemputku
Yang ku tahu
Ku harus memikirknmu
Aku harus menghadirkan bayanganmu tuk
selalu temaniku
Tapi, semua malah pergi dalam perih ini
Pergi menyeretkanku, sampai aku
terbata-bata memasuki malam
Sampai sedihku tak mmpu lagi meronta memulihkan rindu

Jauh dari harapku,
Aku hanya dapat menyapa bahwasannya
Aku rindu...